Organisasi
Definisi Organisasi
Organisasi atau Organization bersumber
dari kata kerja bahasa Latn yang berarti membentuk sebagaian atau
menjadi keseluruhan dari bagian bagianyang saling bergantung atau
terkoordinasi.
Menurut Robert Bonnington dan Berverd E. Needles, Jr. dalam bukunya Modern Business Organisasi adalah saranadimana
manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia
melaluipola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Ditinjau dari aspek Business,organisasi adalah sarana manajemen jadi :
· Tujuan organisasi Tidak Mungkin tercapai tanpa manajemen.
· Manajemen Tidak Mungkin ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jikaada tujuan yang akan dicapai atau diselesaikan.
Sasaran utama pengembangan organisasi adalah :
- Peningkatan efektivitas organisasi suatu sistem yang terbuka.
- Mengembangkan potensi terpendam dalam diri tiap anggota organisasi menjadi kemampuan organisasi yang nyata.
- Intervensi keperilakukan dilaksanakan melalui kerjasama antara manajemen dengan para anggota organisasi untuk menentukan cara yang lebih baik demi tercapainya tujuan individu dalam organisasi dan tujuan organisasi secara keseluruhan.
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan
strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang
memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
3. Menekankan
cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh
organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan
pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya
interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja
sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
6. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Definisi Fungsional Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi dapat
didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara
unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu.
Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
lingkungan.
Gambar di bawah ini
melukiskan konsep suatu sistem komunikasi organisasi. Garis yang
putusputusmelukiskan gagasan bahwa hubungan-hubungan ditentukan secara
alami; hubunganhubunganitu juga menunjukkan bahwa struktur suatu
organisasi bersifat luwes dan mungkinberubah sebagai respons terhadap
kekuatan-kekuatan lingkungan yang internal dan eksternal.
Gambar
Proses Komunikasi Organisasi Internal
Pertukaran
gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu
perusahaan,dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan
secara horisontal danvertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan
berjalan [operasi dan manajemen][lihat skema Internal Audience]
Dua dimensi komunikasi internal :
· Downward Communication : komunikasi atas ke bawah. Contoh pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah,
pengumuman, rapat, majalah intern.
· Upward communication : dari bawah ke atas. Contoh staf memberikan
laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada
pimpinan.
Manusia di
dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain
dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal
ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia
terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan
masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk
kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup
kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara
kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau
komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan
adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik
cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu
organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang
meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan
suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk
memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk
kehidupan yang berkelanjutan.
Bila
sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik
organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi
perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi
tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang
tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan
sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi,
dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat
digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi
ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan
informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga
dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada
prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah
faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha
menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti
komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi:
1. Model
komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator
memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan
tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat
monolog.
2. Model
komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama,
pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang
berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan
memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai
komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3. Model
komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat
dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau
lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif.
Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Langkah – Langkah Pengembangan Organisasi
1. Analisis Masalah
Tahap
awal dalam analisis masalah adalah dengan melaksanakan kegiatan
analisis manajemen. Hal ini mengingat bahwa dalam melaksanakan analisis
masalah harus dilakukan kegiatan diagnosis dan analisis terhadap semua
unsur dalam organisasi.
Adapun analis manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan :
· Analisis
Kebijaksanaan, yaitu menganalisis dan mendiagnosis tujuan (visi, misi)
organisasi, serta kebijaksanaan, strategi dan taktik dalam mencapai
tujuan tersebut;
· Analisis
Organisasi, yaitu mendiagnosis dan menganalisis tugas pokok,
pengelompokan fungsi-fungsi, rentang kendali, dan lain-lain prinsip
organisasi yang umumnya tertuang dalam struktur organisasi.
· Analisis
Jabatan, yaitu mendiagnosis dan menganalisis jabatan-jabatan dari segi
uaraian tugasnya, bebannya, persyaratannya, kualifikasi pejabatnya, dan
lain-lain.
· Analisis
Tatakerja, yaitu mendiagnosis dan menganalisis pedoman kerja, prosedur
kerja, tata kerja, peralatan kerja, sistem pelaporan kerja, dll.
Berdasarkan
hasil-hasil analisis manjemen yang telah dilaksanakan, akan dapat
dirumuskan dimana letak kesalahan (penyakitnya) atau masalahnya.
Masalah-masalah yang ada/ditemukan kemudian diurutkan berdasarkan
prioritasnya dengan menggunakan pohon masalah. Dalam hal ini diperlukan
kemahiran dalam menggambarkan jaringan atau pohon masalah, sehingga
benar-benar dapat dikenali akar masalahnya.
Langkah kedua
dalam kalakarya pengembangan organisasi adalah analisis penyebab
masalah. Setelah didapatkan prioritas masalah maka dilakukan analisis
penyebabnya dengan manggunakan pohon faktor penyebab masalah.
3. Merumuskan Pemecah Masalah
Sambil
membandingkan keadaan sekarang dengan keadaan yang diingini,
dirumuskanlah tindakan-tindakan pemecahan masalah. Yaitu bagaimana cara
mencapai keadaan yang diingini dari titik landas keadaan saat ini.
Tindakan ini dapat berupa salah satu atau integrasi dari alternatif-alternatif berikut :
a. Mengubah tujuan atau visi dan misi organisasi (bila perlu) dan atau kebijaksanaan, strategi dan taktik untuk mencapai tujuan.
b. Mengubah struktur organisasi.
c. Mengubah susunan jabatan.
d. Mengubah pendayagunaan orang-orang.
e. Mengubah pedoman kerja, prosedur kerja, tatakerja, peralatan kerja, sistem pelaporan kerja, dan lain-lain.
4. Melaksanakan Perumusan Masalah
Setelah
ditentukan pemecahan masalah, maka dilakukan kegiatan-kegiatan
terrencana (dengan jadwal waktu yang tegas), sistematis, dan demokratis
dalam rangka pemecahan masalah yang telah ditetapkan.
Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi
Hambatannya
adalah apabila saluran komunikasi dalam organisasi tidak berjalan atau
digunakan sebagaimana mestinya, karena hal ini berpengaruh terhadap
operasional organisasi [perusahaan].Organisasi terdiri atas sejumlah
orang; melibatkan keadaan salingbergantung; kebergantungan memerlukan
koordinasi; koordinasimensyaratkan komunikasi.Interkasi antara pimpinan
organisasi [top manajer dengan middle manager]dengan audience di luar organisasi
Beberapa Hambatan Yang Terjadi :
· Hambatan Teknis
Keterbatasan
fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi,
semakinberkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan
teknologikomunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat
diandalkandan efesien sebagai media komunikasi.
Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personel Management, 1976,
jenis hambatan teknis dari komunikasi :
ü Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
ü Kurangnya informasi atau penjelasan
ü Kurangnya ketrampilan membaca
ü Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.
· Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaianpengertian atau idea secara
secara efektif. Definisi semantik sebagai studiatas pengertian, yang
diungkapkan lewat bahasa.Kata-kata membantu proses pertukaran timbal
balik arti dan pengertian[komunikator dan komunikan], tetapi seringkali
proses penafsirannya keliru.TIDAK ADANYA hubungan antara Simbol [kata]
dan apa yang disimbolkan[arti atau penafsiran], dapat mengakibatkan kata
yang dipakai ditafsirkansangat berbeda dari apa yang dimaksudkan
sebenarnya.Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang
komunikatorHARUS memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan
karakteristikkomunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap
kata-kata yangdipakainya.
· Hambatan Manusiawi
Terjadi
karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,kecakapan
atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alatpancaindera
seseorang, dll.
Menurut Cruden dan Sherman :
- Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.Perbedaan
persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan
mendengarkan,perbedaan status, pencairan informasi, penyaringan
informasi.
- Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi.Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas komunikasi .organisasi.
Referensi :
http://marsblablast.blogspot.com/
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق