الاثنين، 14 يناير 2013

tugas tulisan 2 sofftskill tentang organisasi

Organisasi
Definisi Organisasi
Organisasi atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa Latn yang berarti membentuk sebagaian atau menjadi keseluruhan dari bagian bagianyang saling bergantung atau terkoordinasi.
Menurut Robert Bonnington dan Berverd E. Needles, Jr. dalam bukunya Modern Business Organisasi adalah saranadimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melaluipola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Ditinjau dari aspek Business,organisasi adalah sarana manajemen jadi :
·         Tujuan organisasi Tidak Mungkin tercapai tanpa manajemen.
·         Manajemen Tidak Mungkin ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jikaada tujuan yang akan dicapai atau diselesaikan.
Sasaran utama pengembangan organisasi adalah :
  • Peningkatan efektivitas organisasi suatu sistem yang terbuka.
  • Mengembangkan potensi terpendam dalam diri tiap anggota organisasi menjadi kemampuan organisasi yang nyata.
  • Intervensi keperilakukan dilaksanakan melalui kerjasama antara manajemen dengan para anggota organisasi untuk menentukan cara yang lebih baik demi tercapainya tujuan individu dalam organisasi dan tujuan organisasi secara keseluruhan.
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2.      Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
3.      Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4.      Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5.      Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
6.      Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Definisi Fungsional Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Gambar di bawah ini melukiskan konsep suatu sistem komunikasi organisasi. Garis yang putusputusmelukiskan gagasan bahwa hubungan-hubungan ditentukan secara alami; hubunganhubunganitu juga menunjukkan bahwa struktur suatu organisasi bersifat luwes dan mungkinberubah sebagai respons terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan yang internal dan eksternal.
Gambar


                                                                    







Proses Komunikasi Organisasi Internal
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan,dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal danvertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan [operasi dan manajemen][lihat skema Internal Audience]


Dua dimensi komunikasi internal :
·         Downward Communication  : komunikasi atas ke bawah. Contoh pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah,
pengumuman, rapat, majalah intern.
·         Upward communication : dari bawah ke atas. Contoh staf memberikan
laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada
pimpinan.

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi:
1.  Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2.  Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3.   Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.

Langkah – Langkah Pengembangan Organisasi
1. Analisis Masalah
Tahap awal dalam analisis masalah adalah dengan melaksanakan kegiatan analisis manajemen. Hal ini mengingat bahwa dalam melaksanakan analisis masalah harus dilakukan kegiatan  diagnosis dan analisis  terhadap semua unsur dalam organisasi.
Adapun analis manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan :
·         Analisis Kebijaksanaan, yaitu menganalisis dan mendiagnosis tujuan (visi, misi) organisasi, serta kebijaksanaan, strategi dan taktik dalam mencapai tujuan tersebut;
·         Analisis Organisasi, yaitu mendiagnosis dan menganalisis tugas pokok, pengelompokan fungsi-fungsi, rentang kendali, dan lain-lain prinsip organisasi yang umumnya tertuang dalam struktur organisasi.
·         Analisis Jabatan, yaitu mendiagnosis dan menganalisis jabatan-jabatan dari segi uaraian tugasnya, bebannya, persyaratannya, kualifikasi pejabatnya, dan lain-lain.
·         Analisis Tatakerja, yaitu mendiagnosis dan menganalisis pedoman kerja, prosedur kerja, tata kerja, peralatan kerja, sistem pelaporan kerja,  dll.
Berdasarkan hasil-hasil analisis manjemen yang telah dilaksanakan, akan dapat dirumuskan dimana letak kesalahan (penyakitnya) atau masalahnya. Masalah-masalah yang ada/ditemukan kemudian diurutkan berdasarkan prioritasnya dengan menggunakan pohon masalah. Dalam hal ini diperlukan kemahiran dalam menggambarkan jaringan atau pohon masalah, sehingga benar-benar dapat dikenali akar masalahnya.

2.  Analisis Penyebab Masalah
Langkah kedua dalam kalakarya pengembangan organisasi adalah analisis penyebab masalah. Setelah didapatkan prioritas masalah maka dilakukan analisis penyebabnya dengan manggunakan pohon faktor penyebab masalah.

 3.  Merumuskan Pemecah Masalah
Sambil membandingkan keadaan sekarang dengan keadaan yang diingini, dirumuskanlah tindakan-tindakan pemecahan masalah. Yaitu bagaimana cara mencapai keadaan yang diingini dari titik landas keadaan saat ini.
 Tindakan ini dapat berupa salah satu atau integrasi dari alternatif-alternatif berikut :
a.       Mengubah tujuan atau visi dan misi organisasi (bila perlu) dan atau kebijaksanaan, strategi dan taktik untuk mencapai tujuan.
b.      Mengubah struktur organisasi.
c.       Mengubah susunan jabatan.
d.      Mengubah pendayagunaan orang-orang.
e.       Mengubah pedoman kerja, prosedur kerja, tatakerja, peralatan kerja, sistem pelaporan kerja, dan lain-lain.
4.  Melaksanakan Perumusan Masalah
Setelah ditentukan pemecahan masalah, maka dilakukan kegiatan-kegiatan terrencana (dengan jadwal waktu yang tegas), sistematis, dan demokratis dalam rangka pemecahan masalah yang telah ditetapkan.



Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi
Hambatannya adalah apabila saluran komunikasi dalam organisasi tidak berjalan atau digunakan sebagaimana mestinya, karena hal ini berpengaruh terhadap operasional organisasi [perusahaan].Organisasi terdiri atas sejumlah orang; melibatkan keadaan salingbergantung; kebergantungan memerlukan koordinasi; koordinasimensyaratkan komunikasi.Interkasi antara pimpinan organisasi [top manajer dengan middle manager]dengan audience di luar organisasi

Beberapa Hambatan Yang Terjadi :

·         Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakinberkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologikomunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkandan efesien sebagai media komunikasi.

Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personel Management, 1976,
jenis hambatan teknis dari komunikasi :
ü  Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
ü  Kurangnya informasi atau penjelasan
ü  Kurangnya ketrampilan membaca
ü  Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.


·         Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaianpengertian atau idea secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studiatas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian[komunikator dan komunikan], tetapi seringkali proses penafsirannya keliru.TIDAK ADANYA hubungan antara Simbol [kata] dan apa yang disimbolkan[arti atau penafsiran], dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkansangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikatorHARUS memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristikkomunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yangdipakainya.


·         Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alatpancaindera seseorang, dll.

Menurut Cruden dan Sherman :
-          Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan mendengarkan,perbedaan status, pencairan informasi, penyaringan informasi.
-          Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi.Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas komunikasi .organisasi.

Referensi :
http://marsblablast.blogspot.com/

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق